Salah satu hal
yang sangat saya kagumi dari Abu Bakar Ash Shiddiq adalah karena tingkat
keimanan dari beliau. Yang paling menakjubkan adalah ketika terjadinya Isra’ Mi’raj
dimana hal tersebut secara logika tidak masuk akal ketika diceritakan saat itu,
namun Abu Bakar tetap meyakini kebenarannya.
‘Ammâr bin Yâsir Radhiyallahu
anhu mengatakan :
“Aku melihat Rasûlullâh Shallallahu
‘alaihi wa sallam (pada awal da’wah beliau) hanya bersama lima orang budak, dua
orang wanita dan Abu Bakar”
[HR. al-Bukhâri, no. 3660]
[HR. al-Bukhâri, no. 3660]
“Sesungguhnya Allah mengutusku kepadamu dan
kamu berkata, “Engkau pendusta!”. Sedangkan Abu Bakar berkata,”Dia benar”. Abu
bakar menyantuni aku dengan dirinya dan hartanya. Tidakkah kalian berhenti
mengganggunya”. Dan sesudah itu, Abu bakar tidak pernah diganggu lagi.
(HR. Bukhari)
(HR. Bukhari)
‘Umar
bin al-Khattab Radhiyallahu ‘anhu memuji Abu Bakar dengan
mengatakan :
“Seandainya
keimanan Abu Bakar radliallahu ‘anhu ditimbang dengan keimanan penduduk bumi (selain
para Nabi dan Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam) maka sungguh keimanan
beliau radliallahu ‘anhu lebih berat dibandingkan keimanan penduduk bumi”.
(HR.
Ishaq bin Rahuyah dalam Musnadnya, no. 1266 dan al-Baihaqi dalam Syu’abul iman,
no. 36 dengan sanad yang shahih)