navigasi

Friday, March 24, 2017

Menariknya Sifat Khalifah Abu Bakar Ash Shiddiq


1.      Keimanannya Tanpa Ragu.
Salah satu hal yang sangat saya kagumi dari Abu Bakar Ash Shiddiq adalah karena tingkat keimanan dari beliau. Yang paling menakjubkan adalah ketika terjadinya Isra’ Mi’raj dimana hal tersebut secara logika tidak masuk akal ketika diceritakan saat itu, namun Abu Bakar tetap meyakini kebenarannya.
‘Ammâr bin Yâsir Radhiyallahu anhu mengatakan :
“Aku melihat Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam (pada awal da’wah beliau) hanya bersama lima orang budak, dua orang wanita dan Abu Bakar”
[HR. al-Bukhâri, no. 3660]
 “Sesungguhnya Allah mengutusku kepadamu dan kamu berkata, “Engkau pendusta!”. Sedangkan Abu Bakar berkata,”Dia benar”. Abu bakar menyantuni aku dengan dirinya dan hartanya. Tidakkah kalian berhenti mengganggunya”. Dan sesudah itu, Abu bakar tidak pernah diganggu lagi.
(HR. Bukhari)
‘Umar bin al-Khattab Radhiyallahu ‘anhu memuji Abu Bakar dengan mengatakan :
Seandainya keimanan Abu Bakar radliallahu ‘anhu ditimbang dengan keimanan penduduk bumi (selain para Nabi dan Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam) maka sungguh keimanan beliau radliallahu ‘anhu  lebih berat dibandingkan keimanan penduduk bumi”.
(HR. Ishaq bin Rahuyah dalam Musnadnya, no. 1266 dan al-Baihaqi dalam Syu’abul iman, no. 36 dengan sanad yang shahih)


Dikisahkan dalam sebuah riwayat bahwa setelah peristiwa Isra’ Mi’raj, orang-orang musyrikin datang menemui Abu Bakar As Shiddiq radhiyallahu ‘anhu
Mereka mengatakan : “Lihatlah apa yang telah diucapkan temanmu (yakni Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam)!”
Abu Bakar berkata : “Apa yang beliau ucapkan?”.
Orang-orang musyrik berkata : “Dia menyangka bahwasanya dia telah pergi ke Baitul Maqdis dan kemudian dinaikkan ke langit, dan peristiwa tersebut hanya berlangsung satu malam”.
Abu Bakar berkata : “Jika memang beliau yang mengucapkan, maka sungguh berita tersebut benar sesuai yang beliau ucapkan karena sesungguhnya beliau adalah orang yang jujur”.
Orang-orang musyrik kembali bertanya : “Mengapa demikian?”.
Abu Bakar menjawab : “Aku membenarkan seandainya berita tersebut lebih dari yang kalian kabarkan. Aku membenarkan berita langit yang turun kepada beliau, bagaimana mungkin aku tidak membenarkan beliau tentang perjalanan ke Baitul Maqdis ini?”
(Hadits diriwayakan oleh Imam Hakim dalam Al Mustadrak 4407 dari ‘Aisyah radhiyallahu’anha).

Insya Allah bersambung..

Referensi :
Aasyur, Abdullatif Ahmad. 1991. 10 Orang Dijamin ke Surga. Jakarta : Gema Insani.

No comments: