dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
قال
رسول الله صلى الله عليه وسلم: « أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي إِنْ ظَنَّ بِي خَيْرًا
فَلَهُ وَإِنْ ظَنَّ شَرًّا فَلَهُ » [ أخرجه إبن حبان]
“Sesungguhnya
Allah azza wa jalla berfirman: ‘Aku selalu berada pada prasangka para hamba-Ku,
jika dia berprasangka baik maka Aku juga demikian, sebaliknya kalau buruk
sangkaannya demikian pula Akupun begitu“. [HR Ibnu Hibban no: 638].
Maknanya adalah apapun yang kita dapatkan sifatnya baik maka misal
kita dapat nikmat makanan, nikmat kesehatan, kita berkata, “owh ini berarti
Allah subhanahu wa ta’ala sedang melimpahkan nikmatnya kedapa saya
Alhamdulillah, ini sudah umum. Tapi kalau dia sedang mendapat musibah seperti
sakit, kehilangan harta, dan ditipu orang, disini juga dibutuhkan prasangka
baik kepada Allah subhanahu wa ta’ala, kalau kita berprasangka baik, misal kita
mengatakan, “mungkin Allah subhanahu wa ta’ala sedang bersihkan dosa-dosaku,
mungkin Allah subhanahu wa ta’ala akan tinggikan derajatku”, maka dia akan
mendapatkan kebaikan itu. Tapi kalau berprasangka buruk maka ini akan
bermasalah untuk kita.
Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda dalam Hadits Qudsi :
Allah
Subhanahu wa ta’ala berfirman :
Wahai
anak Adam…
Janganlah
engkau takut kepada siapapun yang mempunyai kekuasaan,
Selama
kekuasaan-Ku masih ada…
Dan
ketahuilah kekuasaan-Ku tidak akan pernah punah selamanya…
Wahai
anak Adam…
Jangan
pernah engkau takut dengan kesempitan rezeki,
karena
perbendaharaan-Ku penuh…
Dan
perbendaharaan-Ku tidak akan pernah punah selamanya…
Wahai
anak Adam…
Aku
ciptakan engkau untuk beribadah, maka janganlah engkau main-main…
Dan
Aku tentukan rezekimu, maka tidak perlu kamu capek…
Tentu anggota tubuh kita terus berusaha, diikuti hati kita
bertawakal.
Jika
engkau ridha terhadap pemberianku-Ku,
Maka
akan Aku akan tenangkan jiwa dan ragamu,
Dan
engkau akan mulia di sisi-Ku…
Jika
engkau tidak ridha terhadap pemberian-Ku,
Maka
Demi Kemuliaan dan keagungan-Ku,
Sungguh
aku akan membuatmu mengejar dunia,
seperti
hewan buas yang sedang mengejar mangsanya di padang pasir,
Kemudian
tidak akan datang kepadamu kecuali yang sudah Aku takdirkan.
Jika kita ridho dengan apa yang Allah subhanahu wa ta’ala berikan
maka Allah akan buat jiwa dan raga kita tenang lalu kita mulia disisi Allah
tapi kalau kita tidak ridho terhadap apa yang Allah berikan, “kenapa ya ekonomi saya begini, kenapa ya
muka saya begini, kenapa ya badan saya begini”, kita banyak berkeluh kesah maka
Allah mengatakan Aku akan membuatmu mengejar dunia seperti hewan buas yang
sedang mengejar mangsanya di padang pasir, kemudian tidak datang kepadamu
kecuali yang sudah Aku tentukan, maka dari itu jadi ora beriman itu santai karena
akan mendapat semua apa yang Allah janjikan tidak perlu capek-capek. Orang yang
mengejar dunia berlebihan justru karena orang tidak bisa menerima takdirnya
Allah atau tidak ridho dengan pembagiannya Allah.
Wahai
anak Adam…
Aku
telah menciptakan langit dan bumi, dan Aku tidak pernah sulit menciptakan keduanya…
Maka
apakah engkau pikir Aku akan sulit untuk mengurus rezekimu?
Wahai
anak Adam…
Jangan
pernah engkau minta rezeki untuk esok hari…
Sebagaimana
Aku tidak pernah meminta kepadamu amal esok hari…
Wahai
anak Adam…
Sesungguhnya
Aku mencintaimu…
Maka
atas hak itulah, cintailah Aku…
Makna cinta adalah mengabdi dan berkorban, dengan mengikuti yang
diperintah Allah subhanahu wa ta’ala dan menjauhi larangan-Nya.
Hasan
Basri mengatakan,
“Aku
selalu senang dan tenang karena dua hal,
Pertama
karena aku tahu ajalku sudah ditentukan oleh Tuhanku maka aku tidak perlu memikirkannya,
beramal saja.
Kedua
aku tahu rezekiku sudah ditentukan oleh Tuhanku, maka aku tidak pernah berfikir
untuk diambil oleh orang lain.
Misal lagi usaha mendapatkan satu proyek berkompetisi dengan orang
lain, kemudian kita gagal karena orang lain yang dapat. Maka jawaban sederhana,
“belum rezeki”. Karena walau kita berusaha setengah matipun tidak akan dapat,
itu sudah Allah subhanu wa ta’ala tentukan.
Hadits
Qudsi yang lain,
Kata
Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam, Allah berfirman kepada para malaikat,
“Batasilah
rezekinya hambaku yang ini karena kalau kau bukakan dia akan kufur dan luaskan
rezekinya hamba-Ku yang ini karena kalau kau bukakan dia tambah bersyukur”
Jawabannya sederhana, berarti kalau kita mau rezeki kita terbuka maka
royallah di jalan Allah subhanahu wa ta’ala jangan perhitungan.
al-Munawi
memberikan pengertian,
Hadis
qudsi adalah berita yang Allah sampaikan kepada Nabi-Nya shallallahu
‘alaihi wa sallam secara makna dalam bentuk ilham atau mimpi. Kemudian
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyampaikan berita ‘makna’ itu
dengan redaksi beliau. (Faidhul Qodir, 4/468).
Sumber
:
https://youtu.be/01w1dMR8HVM?si=9jytf3OKueRhNwJ5
https://almanhaj.or.id/35431-hadiah-untuk-orang-yang-sakit.html
https://fahrurrazi.id/untukmu-insan-pengadaan-hadist-qudsi-penuntun-hati/
No comments:
Post a Comment