Menjadi sangat asing mendengar PMDH
bagi masyarakat luas, bisa jadi siswa SMA Negeri 1 Pemalang (Smansa Pemalang)
pun merasa asing dan kata anak muda yang katanya gaul, “g banget” dengan PMDH.
Ya disaat awal masuk SMA juga bisa dibilang q termasuk golongan anak muda
tersebut. Masih teringat sekali ketika “organisasi kumpulan anak sholeh” ini
mempromosikan PMDH di depan seluruh siswa baru dengan jaminan dapat jaket keren
gratis, dalam hati saat itu, “waw keren juga ni PMDH bisa ngasih jaminan jaket
gratis, tapi bicara apa lah dia terserah, bagi ku g banget”. Aku lebih tertarik
untuk antusias mendengarkan penjelasan dari organisasi Pramuka, PMR, dll.
Wah
malah lupa ya belum jelasin apa itu PMDH? PMDH adalah singkatan dari Pengurus
Masjid Darul Hafidz. Ini merupakan organisasi intra rohani islam (Rohis) Smansa
Pemalang. Sudah sangat jelas dinamakan PMDH karena Masjid di Smansa Pemalang
bernama Darul Hafidz. Untuk sejarah lengkapnya silahkan bertanya kepada “dedengkot
PMDH”.
Yea
the success story is begin..
Hingga
kelas 1 SMA pandangan ku masih hanya sebatas duniawi saja. Kewajiban-kewajiban
dalam Islam ok terlaksana, tapi hanya sebatas tahu dan sense of Robb nya tidak
terlalu mengena dalam jiwa. Alhamdulillah Allah Swt masih sayang dengan memberikan
q jalan untuk mengenal orang-orang hebat dalam PMDH. Ya PMDH bukan segalanya
tapi PMDH telah menciptakan lingkaran islami yang kokoh, mengkondisikan
orang-orang didalamnya untuk selalu berlomba-lomba dalam mengajak kebaikan dan
mengajak selalu berfikir jauh kedepan tidak hanya sebatas duniawi.
Allah
Swt mempertemukan q dengan kawan-kawan PMDH dengan alur yang sangat indah.
Berawal dari banyak anggota PMDH yang juga ikut Pramuka hingga saat kelas XI
SMA q diamanahi menjadi ketua kelas XI PSIA 1 (LA). Beberapa yang ikut Pramuka diantaranya
Arif, Oji, Siswandi, Widodo, Suryo, Vita, Restu, Khilmi, Azis, dkk. Aku juga
membantu Arif dalam memprakarsai ITC (Information Teknologi and Communication)
Smansa. Nah dari situlah q banyak berinteraksi dengan mereka dan mulai banyak “bermain”
di masjid. Terus terang q selama masa SMA mengikuti liqo/ mentoring/ halaqoh hanya
1 kali, kalau tidak salah saat kelas XI. Bagaimana rasanya pertama kali
mengikuti liqo sudah q share di lain tulisan.
Antara
menyesal dan bersyukur itulah yang bisa q katakan saat ini. Menyesal karena q
tidak menjadi bagian dari sejarah perjuangan dakwah kawan-kawan PMDH, tapi bersyukur
karena q merasakan betapa besarnya pengaruh lingkaran PMDH ini terhadap diri ku
saat ini. Memang masih terlalu jauh ketika kita berbicara kata “perfect” dalam
diri karena fitrahnya manusia memang berusaha untuk menjalani kehidupan ini
sesuai Al-Qur’an dan Al Hadist, biarlah Allah Swt yang menilai ikhtiar-ikhtiar
yang kita lakukan di yaumul akhir nanti.
Eits
1 hal lagi sampai sekarang q dan Suryo mendapat gelar “Sahabat PMDH”. Yea itu sebutan
untk kita karena tidak sebagai anggota PMDH tetapi selalu berusaha berada di
lingkaran kawan-kawan PMDH. Ya cukup lah menjadi obat dari penyesalan yang
sudah q sebutkan diatas. Lingkaran PMDH lah yang mengenalkan q makna ukhuwah,
dakwah, halaqoh, uhibbuka fillah, ukhrawi, dan banyak hal lain. Dengan penuh
rasa optimisme dalam memandang kehidupan ini kedepan sehingga sangat indah
rasanya rangkaian tulisan Aku dan PMDH ini diberi judul “Cahaya Harapan itu Muncul pada
Lingkaran PMDH”.
No comments:
Post a Comment