navigasi

Thursday, July 30, 2015

SEJARAH JURUSAN TEKNIK GEODESI GEOMATIKA PERGURUAN TINGGI NEGERI (PTN) DI INDONESIA


            Jurusan Teknik Geodesi dari tahun ke tahun semakin menarik minat para generasi penerus bangsa Indonesia ini. Hal ini bisa dikarenakan mereka tahu bahwa tenaga ahli dalam bidang Geodesi dan Geomatika di Indonesia masih sangat sedikit, sedangkan keterbutuhan tenaga ahli ini dari tahun ke tahun semakin meningkat seiring dengan permasalahan dan perkembangan di bidang pengukuran dan pemetaan, prospek kerja jurusan ini juga masih sangat terbuka lebar tentunya semua kembali pada kapasitas dan kapabilitas diri kita selama kuliah nantinya.
Berikut daftar Jurusan Teknik Geodesi Geomatika PTN beserta sejarah singkatnya :

Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB) semula adalah bagian dari Fakultas Ilmu Kebumian dan Teknologi Mineral (FIKTM). Ide pemekaran FIKTM muncul karena spektrum ilmu kebumian yang lebar dan memunculkan dikotomi sains (science) dan teknik (engineering). Keadaan ini mengakibatkan adanya perbedaan antar bidang ilmu yang berkaitan dengan pengelolaan sumberdaya khususnya dalam menunjang pelaksanaan Tri Dharma Perguruan tinggi di FIKTM. Bidang-bidang ilmu kebumian seperti geologi, geofisika, meteorologi dan osenografi mepelajari bumi untuk dapat memehami fenomena-fenomena yang tentunya bermanfaat untuk berbagai hal yang menyangkut kehidupan manusia termasuk memberi gambaran tentang sumberdaya yang terkandung di dalam bumi tersebut. Bidang-bidang ini memiliki kandungan sains yang besar namun tidak lepas dari kandungan terapannya.
Sementara bidang yang mengkaji sumberdaya yang terkandung di dalam bumi, selain membutuhkan pengetahuan dasar ilmu kebumian, juga perlu di lengkapi dengan berbagai cara dan metoda terapan untuk menkuantifikasi potensi dan cadangan, mengusahakan (eksploitasi), mengolah, dan mengelola (manajemen) sumberdaya bumi agar dapat dimanfaatkan secara optimal. Bidang-bidang terapan yang memiliki kandungan engineering yang lebih besar mencakup bidang pertambangan dan perminyakan.
Berdasarkan pertimbangan diatas, maka FIKTM dimekarkan menjadi Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB) dan Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan (FTTM). Tujuan dari pembentukan kedua Unit Keilmuan Serumpun (UKS) adalah mengembangkan institusi keilmuan yang lebih fokus dalam rangka mencapai visi menjadi institusi bertaraf internasional. Organisasi yang lebih ramping tentunya memiliki kendali manajemen yang lebih baik sehingga diharapkan lebih lincah dan sigap dalam memmilih langkah untuk mencapai visi tersebut. Dengan lebih fokusnya masing-masing UKS terutama maka diharapkan peran dari UKS, termasuk KK dan program studi di dalamnya, lebih meningkat, baik secara internal maupun secara eksternal untuk menjawab berbagai tantangan yang dihadapi bangsa dan negara RI.
Pemekaran fakultas tersebut dikuatkan oleh :
1.      SK Rektor Institut Teknologi Bandung nomor 040/K01/SK/OT/2007 tentang Perubahan FIKTM menjadi Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan (FTTM) dan Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB) dan
2.       SK Rektor Institut Teknologi Bandung nomor 257/SK/K01/OT/2007 tentang Pemindahan Program Studi Geodesi dan Geomatika dan Kelompok Keilmuan/keahlian Geodesi, KK Inderaja dan Sains Informasi Geografis, KK Sains dan Rekayasa Hidrografi, KK Surveying dan Kadaster dari Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan ke Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB) Institut Teknologi Bandung.

Jurusan Teknik Geodesi Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada merupakan salah satu dari delapan Jurusan yang ada di lingkungan Fakultas Teknik UGM. Pada awal berdirinya yaitu pada bulan Agustus tahun 1959 masih merupakan program studi gabungan dengan program studi Teknik Geologi yang bernama Bagian Teknik Geodesi dan Geologi. Pada tahun 1962, berdasar UU No. 22 Tahun 1961, Bagian Teknik Geodesi dan Geologi dipecah menjadi dua bagian yaitu Bagian Teknik Geodesi dan Bagian Teknik Geologi yang masing-masing berdiri sendiri-sendiri. Pada tahun 1980, berdasar SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 0214/U/1979, Bagian Teknik Geodesi berubah menjadi Jurusan Teknik Geodesi dengan memberlakukan kurikulum baru 1980 yang untuk pertama kalinya menerapkan Sistem Kredit Semester (SKS).
Mulai tahun 1994, Jurusan Teknik Geodesi menempati Kampus baru berlantai 3 seluas 4.237 m2 di Kompleks Fakultas Teknik UGM Jl. Grafika No 2, Yogyakarta. Jurusan Teknik Geodesi Fakultas Teknik UGM saat ini memiliki staf dosen sebanyak 35 orang, dengan rincian 11 orang Doktor (S3) dan 28 orang Master (S2). Saat ini 8 orang sedang mengikuti program Doktor dengan rincian 2 orang di Australia,  1 orang di Malaysia, dan 5 orang di UGM.
Struktur kepengurusan Jurusan Teknik Geodesi FT-UGM saat ini terdiri atas; Ketua Jurusan, Sekretaris Jurusan dan tiga Pembantu Pengurus Jurusan (PPJ) yaitu PPJ I Bidang Akademik, Penelitian dan Alumni, PPJ II Bidang Administrasi, Keuangan dan SDM, PPJ III Kemahasiswaan, Bidang Sarana Prasarana dan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi). Program Studi Diploma 3 dan S2 masih menginduk kepada Struktur Organisasi Jurusan karena secara organisasi masih berada di bawah Jurusan Teknik Geodesi FT UGM. Untuk operasional organisasi, masing-masing Program Studi tersebut memiliki Ketua dan Sekretaris Program/Pengelola tersendiri.

Peran aktif dari para dosen yang mempunyai spesialisasi Teknik Geodesi ITS dalam berorganisasi profesi di Indonesia seperti ISI (Ikatan Surveyor Indonesia), MAPIN (Masyarakat  Penginderaan Jauh Indonesi), ISGI ( Ikatan  Sarjana Geodesi Indonesia), MAPETA ( Masyarakat Pemetaan),  DGI (Dewan Geomatika Indonesia)  dan  PII (Persatuan Insinyur Indonesia)   serta diluar  negeri  seperti  IAG (International Association of Geodesy) dan ISPRS (International Society  of Photogrammetry and Remote Sensing) baik sebagai anggota maupun pengurus terus diupayakan. jUniv. Paul Sabatier dan l’Université de Nice-Sophia – Univ. Hannover.
Dari kegiatan-kegiatan diatas, menunjukan usaha-usaha untuk lebih mengenalkan Teknik Geodesi secara umum dan defakto kepada masyarakat baik di ITS maupun diluar ITS. Yang meskipun banyak kendala dan keterbatasan yang harus diselesaikan baik yang bersifat internal di ITS sendiri dan setelah proses pengenalan dan usaha-usaha telah dilakukan selama lebih dari 15 tahun sejak dicanangkan, maka pada bulan Maret 1998, usulan Program Studi Teknik Geodesi untuk Program Sarjana (S-1) telah diusulkan oleh ITS ke Dikti Depdiknas.
Dan pada tanggal 24 Juni 1998 setelah menunggu kurang lebih 3 bulan, Program Studi Teknik Geodesi akhirnya secara resmi dapat diwujudkan dengan diterbitkannya Surat Keputusan No. 205/DIKTI/Kep/1998 tanggal 24 Juni 1998.
Saat ini ilmu geodesi tidak hanya berbicara tentang bentuk dan ukuran bumi saja tetapi juga teknologi informasi geospasial. Oleh karena itu tidak dapat dipungkiri, bahwa munculnya era GEOMATIKA ini tidak terlepas dari kebutuhan yang mendesak dari masyarakat modern untuk memecahkan persoalan secara simultan, cepat, benar, efisien dan aktual dari semua faktor yang mempengaruhi sistem tersebut, sehingga diperoleh hasil yang optimal.  Era ini didorong oleh lahirnya teknologi informatika tahun 1960-an, yang telah mendorong ilmu dan teknologi di bidang survai dan pemetaan maupun geodesi berkembang secara drastis, karena pengolahan data dan sistim pemetaan di lapangan serba menggunakan teknologi serba otomatis atau komputer, hal inilah yang mendorong munculnya wacana geodesi menjadi ilmu dan teknologi ”GEOMATIKA”. Di Kanada dan Amerika Serikat, GEOMATIKA telah dikembangkan ke arah agraria/kadastral dan pajak, yang dikenal dengan Land Information System (LIS) atau Sistem Informasi Pertanahan.
Dengan latar belakang diatas serta didukung sumber daya manusia (SDM) di Prodi Teknik Geodesi – FTSP ITS yang mempunyai 14 orang dosen dengan berbagai spesialisasi al. bidang  Geodesi, Geomatika (Pemetaan Digital, Fotogrametri Digital, GIS dan Penginderaan Jauh), Hidrografi dan Pertanahan dengan komposisi pendidikan bergelar doktor (S-3) sebanyak 3 orang (1 Prof),  master (S-2) adalah 11 orang (6 dosen saat ini sedang studi lanjut ke jenjang S-3) maka mengajukan untuk berubah nama. Nama TEKNIK GEOMATIKA akhirnya dipilih setelah disetujui Senat ITS .
Setelah melalui beberapa tahap mulai dari usulan internal hingga sharing melalui diskusi dengan beberapa stake-holder hingga rapat Senat Institut yang memakan waktu kurang lebih satu tahun, maka Program Studi Teknik Geodesi secara resmi diselenggarakan berdasarkan Surat Keputusan No. 205/DIKTI/Kep/1998 tanggal 24 Juni 1998 merubah dirinya pada tanggal 21 April 2006 menjadi Program Studi Teknik Geomatika dengan surat Keputusan Rektor ITS No. 2029.1/KO3/PP/2006.

Mengingat besarnya kebutuhan SDM bidang Survey Dan Pemetaan, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro membuka Program Studi Teknik Geodesi, yang telah disetujui Departemen Pendidikan Nasional, melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dengan ijin penyelenggaraan pendirian Program Studi Teknik Geodesi Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang dengan surat bernomor 3774/D/T/2004, tanggal 15 September 2004

Jurusan TeknikGeodesi dibuka melalui sesuai Surat Keputusan (SK) Ditjen Dikti Nomor 441/E.E2/DT/2014 Tanggal 18 Juni Tentang Penugasan Penambahan Program Studi Baru di Lingkungan Universitas Lampung.

Institut Teknologi Sumatera (ITERA) adalah sebuah perguruan tinggi negeri yang berkedudukan di Kota Bandar Lampung. ITERA didirikan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 124 Tahun 2014 tentang Pendirian Institut Teknologi Sumatera (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 253) yang ditetapkan Presiden Republik Indonesia Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 6 Oktober 2014 dan diundangkan tanggal  9 Oktober 2014. Walaupun peresmiannya dilaksanakan pada tahun 2014, namun ITERA sudah memulai kegiatan akademik dengan menerima mahasiswa baru sejak tahun 2012-2013.
Program Studi ini bernama Teknik Geodesi dan Geomatika pada awalnya, dan diubah menjadi Teknik Geomatika menyesuaikan dengan nomenklatur terbaru mengenai nama prodi yang telah ditetapkan pemerintah. Geomatika muncul dalam konteks integrasi beberapa disiplin ilmu dan profesi yang berhubungan dengan data dan informasi geospasial (berhubungan dengan pengukuran dan pemetaan digital), masalah-masalah kebumian dan kelautan berikut semua aspek yang terkait didalamnya (penataan ruang, tata guna lahan, lingkungan, sosial ekonomi), serta komputer terapan.


Okay diatas merupakan Jurusan Teknik Geodesi Geomatika Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang ada di Indonesia hingga saat ini. Selanjutnya In sya’ Allah akan q bahas tentang Jurusan Teknik Geodesi Geomatika Perguruan Tinggi Swasta (PTS) nya, begitu juga Jurusan Teknik Geodesi Geomatika Perguruan Tinggi di Luar Negeri dan Program Pascasarjananya.
.
Referensi :
https://id.wikipedia.org/wiki/Institut_Teknologi_Sumatera

No comments: