Satu waktu q sempat berfikir, "apa mungkin ya orang meraih sukses duniawi tanpa cobaan, tanpa merasakan kegagalan, tanpa merasakan kesedihan, seakan jalan mulus& lurus gitu tanpa ada lubang& belokan"...
Pikiran itu muncul saat kuliah S1 karena q merasa Alhamdulillah hidup yg q lalui sejauh itu mulus& lurus,
Jika dituangkan dalam bentuk narasi tulisan mungkin hanya beberapa halaman saja.
Sangat jauh jika q membandingkan senior2 saat itu yg sudah menjadi motivator dengan berbagai macam prestasi yg diraih dengan penuh 'lubang& belokan'.
Tapi setelah melihat realita kehidupan yg ada, q sadar bahwa success story tiap orang berbeda kawan, tidak ada yg 100% sama persis. Tidak perlu membandingkan success story setiap orang. Jika masalah ilmu akhirat& ketaatan kepada Allah Subhanahu wa ta'ala bolehlah kita berlomba2 untuk lebih baik agar meraih ridho Allah, namun jika masalah prestasi duniawi seperti harta, kedudukan, dll tidak perlu lah kita membandingkan& merasa iri dengan mereka. Cukuplah menjadi pengetahuan saja dan cetuskan success story kita masing2.
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Pandanglah orang yang berada di bawahmu (dalam masalah harta dan dunia) dan janganlah engkau pandang orang yang berada di atasmu (dalam masalah ini). Dengan demikian, hal itu akan membuatmu tidak meremehkan nikmat Allah padamu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Allah Ta’ala juga berfirman, “Maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan.” (QS. Al Ma’idah: 48)
Jangan lupa bahwa,
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda, “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia”. (HR. Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni. Hadits ini dihasankan oleh al-Albani di dalam Shahihul Jami’ no:3289).
Jadikan diri kita bermanfaat untuk orang2 disekitar kita. Walau dari yang paling mudah dengan menebar senyum kepada orang2 disekitar kita. Niatkan semua aktivitas untuk beribadah kepada Allah Subhanahu wa ta'ala. Jangan melulu mengejar prestasi duniawi, tapi kejarlah prestasi akhirat, maka InsyaAllah prestasi duniawi pasti akan mengikuti.
#2.57. 28/12/18. Saat perjalanan by Tawang Jaya. Jakarta-Pemalang.
No comments:
Post a Comment