dari AbuHurairah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Hamba berkata, “Harta-hartaku.” Bukankah hartanya itu hanyalah tiga : [1] yang ia makan dan akan sirna, [2] yang ia kenakan dan akan usang, [3] yang ia beri yang sebenarnya harta yang ia kumpulkan. Harta selain itu akan sirna dan diberi pada orang-orang yang ia tinggalkan.” (HR. Muslim no. 2959)
dari
Anas bin Malik, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda,
“Yang
akan mengiringi mayit (hingga ke kubur) ada tiga. Yang dua akan kembali,
sedangkan yang satu akan menemaninya. Yang mengiringinya tadi adalah keluarga,
harta dan amalnya. Keluarga dan hartanya akan kembali. Sedangkan yang tetap
menemani hanyalah amalnya.”
(HR.
Bukhari no. 6514 dan Muslim no. 2960)
Al
Hafizh Ibnu ‘Asakir dalam Tarikh Dimasyq menyebutkan biografi Al Ahnaf bin Qois
–nama yang biasa kita kenal adalah Adh Dhohak-, bahwasanya beliau melihat
dirham di genggaman tangan seseorang.
Lantas
Al Ahnaf bertanya, “Dirham ini milik siapa?”.
“Milik
saya”, jawabnya.
Al
Ahnaf berkata, “Harta tersebut jadi milikmu jika engkau menginfakkannya untuk
mengharap pahala atau dalam rangka bersyukur.”
Kemudian
Al Ahnaf berkata seperti perkataan penyair,
أنتَ
للمال إذا أمسكتَه … فإذا أنفقتَه فالمالُ لَكْ …
Engkau
akan menjadi budak harta jika engkau menahan harta tersebut, Namun jika engkau menginfakkannya, harta
tersebut barulah jadi milikmu.
(Tafsir
Al Qur’an Al ‘Azhim, 14: 443)
Sumber
: https://rumaysho.com/2138-saling-berbangga-dengan-harta.html
No comments:
Post a Comment