navigasi

Thursday, May 23, 2013

MENELADANI RASULULLAH SAW.



“Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yg beriman kpd Rabb mrk, dan Kami tmbh pula utk mrk ptnjuk”. (Al-Kahfi:13)
“dan tiadalah Kami mengutus u, melainkan utk (mjdi) rahmat bgi smesta alam”.(Al-Anbiya:107)
Rasulullah Saw adl rahmat yg memberikan ptnjuk, nikmat yg sgt agung dan pelita yg bersinar terang.
Diantara tugas Rasulullah Saw selama hidupnya adl menjadi murabbi (pendidik). Usahanya mentarbiyah (mendidik) lebih bny drpd perkataanya. Amal perbuatan beliau lebih bny dri ucapannya. Rasulullah Saw selalu mendidik melalui gerakannya, sifat-sifatnya, keistimewaan-keistimewaanya, lbih bny drpd pidato dan ceramahnya. Bicaranya dlm berbagai ksemptan sedikit saja. Namun dri setiap peristiwa, selalu mengambil kesimpulan dan pelajaran. Nabi menjadikan siang dan malamnya sebagai tarbiyah (pendidikan).
Dalam hadits diceritakan bahwa seorang laki-laki menghampiri Nabi. Ia berkata,”Wahai Rasulullah q ingin msuk Islam, tpi q tdk bs meninggalkan zina”. Seketika emosi para sahabat terpancing. Mereka meminta penjelasan Nabi, menurut mereka perkataan itu hny mengikuti nafsu. Rasulullah Saw bersabda,”biarkan dia”. Kemudian Rasulullah Saw mengajak dia berbincang-bincang dan membuatnya merasa puas. Laki-laki itu tidak dicaci maki, tidak dihina dihina oleh Rasulullah Saw. Beliau hny bertanya,”relakah kamu jk ibumu, saudara perempuanmu, bibimu, putrimu, istrimu dizinai?”. Lelaki itu menjawab,”tidak”. Rasulullah Saw bersabda,”bagaimana orang lain akan rela, pdhl u sendiri tdk rela akan hal itu?”. Lalu lelaki itu berkata,”Ya Allah, q bertaubat kpd Allah Swt dari perbuatan zina”. Rasulullah Saw bersabda,”Ya Allah, jagalah penglihatan, pendengaran, dan perkataan dia”.
Begitu mudahnya perkataan beliau dan begitu indah bimbingannya.
Suatu ketika ada orang badui ke masjid saat Rasulullah Saw sedang berkhotbah. Orang itu bertanya tentang sesuatu. Nabi tidak membentak, mencela, memaki. Beliau melanjutkan khutbahnya hingga selesai. Setelah itu beliau bersabda,”Dmn orang yg bertny tentang kiamat?”. Mk orang itu bertny dan Nabi pun menjawabnya.
Mslhny mdh, bisa jdi orang selain Rasulullah Saw dlm peristiwa ini berujar,”Hai orang krg beradab, knp u berbuat sprti ini? Smoga Allah Swt berbuat sesuatu kpd u”. Namun hal ini malah akan merugikan kaum muslimin sendiri.
Ada juga orang badui yg mendatangi Rasulullah Saw, lalu berkata,”Wahai Muhammad”. Padahal Allah Swt berfiman,”Janganlah u jdikan pgilan Rasul diantra u sperti pgilan sbgian u kpd sebagian lainnya”. Tp Rasulullah Saw tetap bersabar dan mendiamkan hal itu. Orang itu berkata,”Berikan q sebagian hrta Allah yg ada pda u, bkn dri hrtamu, bkn pula dri ayahmu”. Lalu para sabahat berdiri dan ingin menghajarnya. Namun Rasulullah Saw menenangkan sahabat, menggandeng orang itu dan membawanya pergi kerumah beliau. Lalu beliau memberikan kurma, kismis, pakaian. Rasulullah Saw bersabda,”apakah q tlh berbuat baik kpd u?”. Orang itu menjawab,”Ya. Semoga Allah memblasmu brp keluarga dan sanak saudara dg balasan baik”. Lalu orang badui itu pergi, dan Rasulullah Saw bersabda di dpn sahabat,”Perumpamaan kita adl seperti orang yg memiliki binatang ternak yg lepas darinya. Binatang ternak itu bs brp kuda/ unta. Lalu orang-orang mengejarnya maka binatang itu akan semakin lari kencang. Mk si empunya berkata,”biarkan q yg mengurusnya”. Lalu dia mengambil rumput dan dedaunan, sekaligus sedikit memberikan isyarat. Binatang itupun datang, shg orang itu bs memegangya. Jdi, klau kubiarkan u memukuli si orang badui tersebut kemudian orang itu semakin kafir (tdk beriman) tentu dia akan msuk neraka”. Tahukah kalian setelah peristiwa itu? Orang badui tersebut stlh plg ke kampong halamanya mendakwahi kaumnya, termasuk kabilah arab. Dia katakana,”Wahai kaumku, msuklah Islam! Krn sesungguhnya Muhammad membri spert pembrian orang yg tdk takut fakir:. Lalu mrk berbondong2 msuk Islam. Subhanallah..
Nabi Muhammad Saw membangun jiwa sahabat-sahabatnya dg prinsip iman dan metode Al-Quran. Jdi seorang muslim, dai, pengajar ketika ingin menjdi pendidik, mesti mulai dg mslah-mslah keimanan, kmudian memprkokoh aqidah. Aqidah berarti: Allah Swt bersemayam diatas Arsy dan tdk ada yg berhak diibadahi selain Allah Swt.
Rasulullah Saw tdk bs dibandingkan siapapun di dunia ini. Seorang penulis pernah membuat perbandingan antara Nabi Muhammad Saw dengan Napoleon dlm mslah militer. Jauh berbeda antra keduanya, bgaikn bumi dan bintang tsuraya (kejora). Napoleon menganmbi brbgai pljran dri dri lautan, dri drtan. Sedangkan Allah Swt berfirman,”Demi bintang ktika terbenam. Muhammad tdk sesat dan tdk keliru. Tiadlah yg diucapkannya (Al-Quran) mnrut kmauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hnylah wahyu yg duwhyukan (kpdnya), yg diajarkan kpdnya oleh (Jibril) yg sgt kuat, yg mempunyai akal yg cerdas, dan (Jibril itu) menampakkan dirinya dg rupa yg asli”. (An-Najm:1-6).

Ø  Sedikit membahas Arsy.
Rasulullah Saw bersabda,"Arsy itu di atas air, sedangkan Allah Swt di atas 'Arsy dan Dia mengetahui apa yang kamu di atasnya". (Hadits Shahih riwayat Abu Daud).
Jadi ‘Arsy adalah sebuah tempat persemayaman Allah Swt yang berada di atas air. Maksudnya, langit yang sering u lihat ternyata bertingkat-tingkat hingga mencapai tingkat yang ke tujuh dan tiap tingkat mempunyai pintu kemudian diatas langit ke tujuh itu ada kursiy dan diatas kursiy itu ada air dan diatas air itulah, Arsy Allah azza wa jalla. Sebuah hal yang sangat mengagumkan, bahwa jarak antara langit dengan langit, langit ke tujuh dengan kursi, kursi dengan air dan air dengan arsyNya adalah 500 tahun perjalanan. (Hadits Shahih Riwayat Ibnu Khuzaimah, Thabrani dan Ibnu Mahdi).
Rasulullah Saw bersabda,"Telah dizinkan kepadaku untuk bercerita tentang seorang dari Malaikat2 Allah azza wa jalla yang bertugas sebagai pemikul ‘Arsy, bahwa jarak antara daun telinganya sampai ke bahunya adalah sejauh perjalanan 700 tahun. (dalam riwayat lain:700 tahun burung terbang dengan cepat)”. (Hadits Shahih Riwayat Abu Daud dari Shahabat Jabir bin ‘Abdillah Radhiyallahu anhu). Betapa besar Para Malaikat yang memikul ‘ArsyNya!!
Dari Sa’id bin Jubair dari Ibnu Abbas Radhiyallahu anhuma, tentang ayat tsb "Kursiy ialah tempat meletakkan kaki Allah Swt" (Hadits Shahih dalam Kitab Silsilah ahaadits ash-shahiihah dari shahabat Abu Dzar al Ghifari Radhiyallahu anhu)
Dan Kursiy adalah Makhluk Allah. Kata "kursiy" tidak ditafsirkan sebagai "Ilmu" sehingga maknanya menjadi "IlmuNya meliputi langit dan bumi" dan ini adalah penafsiran yang salah sebagaimana yang telah dijelaskan secara ringkas oleh Syaikh Fauzan -semoga Allah menjaganya- (beliau adalah seorang ulama besar di Saudi Arabia) dalam syarah beliau terhadap kitab Al Aqidah Thahawiyah karya Abu Ja’far ath Thahawi -semoga Allah merahmatinya-.
Jadi ringkasnya, "kursiy Allah" adalah tempat dimana Allah azza wa jalla meletakkan kakinya. Dan ini menjadi dalil bahwa Allah azza wa jalla mempunyai kaki akan tetapi kaki Allah azza wa jalla tidak sama dengan kaki Anda atau saya atau kaki-kaki makhluk lainnya. Karena Allah Ta’ala telah berfirman dalam surah Asy-Syuura ayat 11 yang artinya,"Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia".

No comments: