“Sesungguhnya
mereka adalah pemuda-pemuda yg beriman kpd Rabb mrk, dan Kami tmbh pula utk mrk
ptnjuk”. (Al-Kahfi:13)
“dan
tiadalah Kami mengutus u, melainkan utk (mjdi) rahmat bgi smesta alam”.(Al-Anbiya:107)
Rasulullah
Saw adl rahmat yg memberikan ptnjuk, nikmat yg sgt agung dan pelita yg bersinar
terang.
Diantara
tugas Rasulullah Saw selama hidupnya adl menjadi murabbi (pendidik). Usahanya mentarbiyah
(mendidik) lebih bny drpd perkataanya. Amal perbuatan beliau lebih bny dri
ucapannya. Rasulullah Saw selalu mendidik melalui gerakannya, sifat-sifatnya,
keistimewaan-keistimewaanya, lbih bny drpd pidato dan ceramahnya. Bicaranya dlm
berbagai ksemptan sedikit saja. Namun dri setiap peristiwa, selalu mengambil
kesimpulan dan pelajaran. Nabi menjadikan siang dan malamnya sebagai tarbiyah
(pendidikan).
Dalam
hadits diceritakan bahwa seorang laki-laki menghampiri Nabi. Ia berkata,”Wahai
Rasulullah q ingin msuk Islam, tpi q tdk bs meninggalkan zina”. Seketika emosi
para sahabat terpancing. Mereka meminta penjelasan Nabi, menurut mereka
perkataan itu hny mengikuti nafsu. Rasulullah Saw bersabda,”biarkan dia”.
Kemudian Rasulullah Saw mengajak dia berbincang-bincang dan membuatnya merasa
puas. Laki-laki itu tidak dicaci maki, tidak dihina dihina oleh Rasulullah Saw.
Beliau hny bertanya,”relakah kamu jk ibumu, saudara perempuanmu, bibimu,
putrimu, istrimu dizinai?”. Lelaki itu menjawab,”tidak”. Rasulullah Saw
bersabda,”bagaimana orang lain akan rela, pdhl u sendiri tdk rela akan hal itu?”.
Lalu lelaki itu berkata,”Ya Allah, q bertaubat kpd Allah Swt dari perbuatan
zina”. Rasulullah Saw bersabda,”Ya Allah, jagalah penglihatan, pendengaran, dan
perkataan dia”.
Begitu
mudahnya perkataan beliau dan begitu indah bimbingannya.
Suatu
ketika ada orang badui ke masjid saat Rasulullah Saw sedang berkhotbah. Orang
itu bertanya tentang sesuatu. Nabi tidak membentak, mencela, memaki. Beliau
melanjutkan khutbahnya hingga selesai. Setelah itu beliau bersabda,”Dmn orang
yg bertny tentang kiamat?”. Mk orang itu bertny dan Nabi pun menjawabnya.
Mslhny
mdh, bisa jdi orang selain Rasulullah Saw dlm peristiwa ini berujar,”Hai orang
krg beradab, knp u berbuat sprti ini? Smoga Allah Swt berbuat sesuatu kpd u”.
Namun hal ini malah akan merugikan kaum muslimin sendiri.
Ada
juga orang badui yg mendatangi Rasulullah Saw, lalu berkata,”Wahai Muhammad”.
Padahal Allah Swt berfiman,”Janganlah u jdikan pgilan Rasul diantra u sperti
pgilan sbgian u kpd sebagian lainnya”. Tp Rasulullah Saw tetap bersabar dan
mendiamkan hal itu. Orang itu berkata,”Berikan q sebagian hrta Allah yg ada pda
u, bkn dri hrtamu, bkn pula dri ayahmu”. Lalu para sabahat berdiri dan ingin
menghajarnya. Namun Rasulullah Saw menenangkan sahabat, menggandeng orang itu
dan membawanya pergi kerumah beliau. Lalu beliau memberikan kurma, kismis,
pakaian. Rasulullah Saw bersabda,”apakah q tlh berbuat baik kpd u?”. Orang itu
menjawab,”Ya. Semoga Allah memblasmu brp keluarga dan sanak saudara dg balasan
baik”. Lalu orang badui itu pergi, dan Rasulullah Saw bersabda di dpn sahabat,”Perumpamaan
kita adl seperti orang yg memiliki binatang ternak yg lepas darinya. Binatang
ternak itu bs brp kuda/ unta. Lalu orang-orang mengejarnya maka binatang itu
akan semakin lari kencang. Mk si empunya berkata,”biarkan q yg mengurusnya”. Lalu
dia mengambil rumput dan dedaunan, sekaligus sedikit memberikan isyarat.
Binatang itupun datang, shg orang itu bs memegangya. Jdi, klau kubiarkan u
memukuli si orang badui tersebut kemudian orang itu semakin kafir (tdk beriman)
tentu dia akan msuk neraka”. Tahukah kalian setelah peristiwa itu? Orang badui
tersebut stlh plg ke kampong halamanya mendakwahi kaumnya, termasuk kabilah
arab. Dia katakana,”Wahai kaumku, msuklah Islam! Krn sesungguhnya Muhammad
membri spert pembrian orang yg tdk takut fakir:. Lalu mrk berbondong2 msuk
Islam. Subhanallah..
Nabi
Muhammad Saw membangun jiwa sahabat-sahabatnya dg prinsip iman dan metode
Al-Quran. Jdi seorang muslim, dai, pengajar ketika ingin menjdi pendidik, mesti
mulai dg mslah-mslah keimanan, kmudian memprkokoh aqidah. Aqidah berarti: Allah
Swt bersemayam diatas Arsy dan tdk ada yg berhak diibadahi selain Allah Swt.
Rasulullah
Saw tdk bs dibandingkan siapapun di dunia ini. Seorang penulis pernah membuat
perbandingan antara Nabi Muhammad Saw dengan Napoleon dlm mslah militer. Jauh
berbeda antra keduanya, bgaikn bumi dan bintang tsuraya (kejora). Napoleon
menganmbi brbgai pljran dri dri lautan, dri drtan. Sedangkan Allah Swt
berfirman,”Demi bintang ktika terbenam. Muhammad tdk sesat dan tdk keliru.
Tiadlah yg diucapkannya (Al-Quran) mnrut kmauan hawa nafsunya. Ucapannya itu
tiada lain hnylah wahyu yg duwhyukan (kpdnya), yg diajarkan kpdnya oleh
(Jibril) yg sgt kuat, yg mempunyai akal yg cerdas, dan (Jibril itu) menampakkan
dirinya dg rupa yg asli”. (An-Najm:1-6).
Ø Sedikit membahas Arsy.
Rasulullah Saw bersabda,"Arsy itu di
atas air, sedangkan Allah Swt di atas 'Arsy dan Dia mengetahui apa yang kamu di
atasnya". (Hadits Shahih riwayat Abu Daud).
Jadi ‘Arsy adalah sebuah
tempat persemayaman Allah Swt yang berada di atas air. Maksudnya, langit yang
sering u lihat ternyata bertingkat-tingkat hingga mencapai tingkat yang ke
tujuh dan tiap tingkat mempunyai pintu kemudian diatas langit ke tujuh itu ada
kursiy dan diatas kursiy itu ada air dan diatas air itulah, Arsy Allah azza wa jalla. Sebuah hal yang sangat
mengagumkan, bahwa jarak antara langit dengan langit, langit ke tujuh dengan
kursi, kursi dengan air dan air dengan arsyNya adalah 500 tahun perjalanan. (Hadits
Shahih Riwayat Ibnu Khuzaimah, Thabrani dan Ibnu Mahdi).
Rasulullah
Saw bersabda,"Telah
dizinkan kepadaku untuk bercerita tentang seorang dari Malaikat2 Allah azza
wa jalla yang
bertugas sebagai pemikul ‘Arsy, bahwa jarak antara daun telinganya sampai ke
bahunya adalah sejauh perjalanan 700 tahun. (dalam riwayat lain:700 tahun
burung terbang dengan cepat)”. (Hadits Shahih Riwayat Abu Daud dari
Shahabat Jabir bin ‘Abdillah Radhiyallahu anhu). Betapa
besar Para Malaikat yang memikul ‘ArsyNya!!
Dari
Sa’id bin Jubair dari Ibnu Abbas Radhiyallahu anhuma, tentang
ayat tsb "Kursiy ialah tempat meletakkan kaki Allah Swt" (Hadits
Shahih dalam Kitab Silsilah
ahaadits ash-shahiihah dari shahabat Abu Dzar al Ghifari Radhiyallahu
anhu)
Dan Kursiy adalah Makhluk Allah. Kata
"kursiy" tidak ditafsirkan sebagai "Ilmu" sehingga maknanya
menjadi "IlmuNya meliputi langit dan bumi" dan ini adalah penafsiran
yang salah sebagaimana yang telah dijelaskan secara ringkas oleh Syaikh Fauzan
-semoga Allah menjaganya- (beliau adalah seorang ulama besar di Saudi Arabia)
dalam syarah beliau terhadap kitab Al Aqidah Thahawiyah karya
Abu Ja’far ath Thahawi -semoga Allah merahmatinya-.
Jadi ringkasnya, "kursiy Allah" adalah
tempat dimana Allah azza
wa jalla meletakkan
kakinya. Dan ini menjadi dalil bahwa Allah azza wa jalla mempunyai
kaki akan tetapi kaki Allah azza wa jalla tidak
sama dengan kaki Anda atau saya atau kaki-kaki makhluk lainnya. Karena Allah Ta’ala telah
berfirman dalam surah Asy-Syuura ayat 11 yang artinya,"Tidak ada
sesuatupun yang serupa dengan Dia".
No comments:
Post a Comment