navigasi

Friday, May 31, 2013

BETAPA SULITNYA MENJAGA ISTIQAMAH.



Salah satu hal tersulit dalam kehidupan ini adalah menjaga keistiqamahan. Apalagi dengan adanya realita kehidupan yang penuh dengan diwarnai pergesekan, persinggungan dan benturan. Ok yg blum pda tau ni, apa itu istiqamah? Istiqamah berasal dari kata istiqama yg berarti I’tadala wa istawa (kokoh dan lurus). Secara syar’i, istiqamah adalah konsisten berada di jalan ketaatan kepada Allah Swt.

            Abu bakar pernah ditanya tentang istiqamah. Beliau menjawab, ”Kamu tidak menyekutukan Allah Swt dengan sesuatu”. Sedangkan Umar menjawab, ”Kamu tetap mematuhi perintah dan larangan-Nya serta tidak berusaha untuk berkelit seperti serigala”. Utsman mendefinisikannya, ”Mengikhlaskan amal krn Allah Swt”. Sementara Ali menyebutnya, ”menunaikan semua kewajiban”. Hasan al-Bashri berkata,”Beristiqamahlah dalam melaksanakan perintah Allah Swt, beramallah dalam menaati-Nya, dan jauhi maksiat kepada-Nya”. Ibn al-Qayyim berkata,”istiqamah adalah kata yg mencakup seluruh ajaran agama. Ia adalah berdiri dihadapan Allah Swt (mengerjakan semua perintah-Nya) dengan sepenuh kejujuran dan kesetiaan”.
            Ketika kita berjalan menuju arah yang berlawanan dengan tuntutan hati nurani kita, berlawana dengan ajaran agama Islam, tidak menaati perintah Allah Swt, tidak menjadikan Al-Quran sebagai pedoman hidup kita. Hal tersebut merupakan bentuk dari penyimpangan keistiqamahan. Nabi Muhammad Saw bersabda,”Aku beriman kepada Allah Swt, kemudian beristiqamahlah”. (HR.Baihaqi, Nasa’I, dan al-Hakim.
            Doa yg kita panjatkan setiap hari dalam shalat lima waktu dalam setiap rakaatnya adalah ihdinash shirathal mustaqim (tunjukilah kami jalan yg lurus). Ini menunjukkan betapa sulit menjaga keistiqamahan setiap kali kita beraktifitas. Memang tetap berada di jalan Istiqamah merupakan tantangan yg berat dalam kehidupan ini.
            Betapapun beratnya cobaan hidup kita, betapapun terjalnya jalan hidup yg dilalui, betapapun sulitnya rintangan perjalanan, betapapun menghimpitnya persoalan hidup yg dtang. Semua itu seharusnya jangan sampai membuat kita keluar dari jalan keistiqamahan. Kegagalan menempuh jalan keistiqamahan akan menimbulkan banyak kerugian.
            Sekarang kita akan membahas, bagaimana agar kita bisa menjaga keistiqamahan ini? Nah itulah pertanyaan yg bagus sekali dan semoga bs menjadi pembelajaran utk kita bersama.
1.   Istiqamah merupakan bentuk anugerah dari Allah Swt. Maka dari itu senantiasalah di setiap waktu memohon kpd Allah Swt agar dianugerahi keistiqamaha.
2.  Merasakan pengawasan dan pemantauan atas diri kita, dalam kesendirian dan keramaian, dalam segala ucapan dan tindakan, dlam keadaan sedih dan senang.
3.      Tekad yg kuat dari dalam diri kita utk terus komitmen berada di jalan keistiqamahan, kendalihan hati dan pagari dengan nilai-nilai keutamaan serta akhlaq mulia sebagaimana dicontohkan oleh kaum salafus shalih. “Ahlus Sunnah wal Jama’ah atau Salafush Sholih (generasi terbaik dari umat Islam) bukan hanya mengajarkan prinsip dalam beraqidah saja, namun Ahlus Sunnah wal Jama’ah juga bagaimanakah berakhlaq yang mulia”.
4.  Kita sesama muslim harus saling mengingatkan untuk tetap memegang teguh istiqamah sebagai jalan hidup.
5.    Mengkaji perjalanan hidup Rasulullah Saw, para sahabat Rasulullah Saw, maupun tokoh-tokoh yg pny keunggulan krn memegang teguh istiqamah.
6.   Menciptakan lingkungan kondusif utk tumbuh kembangnya istiqamah ini. Tanpa memilih-milih teman, tetapi setidaknya kita bisa memanajemen dengan baik pula dalam hal pergaulan. Luangkan waktu utk bergaul bersama orang yg sdh bs konsisten menjaga istiqamah.
7.      Qanaah dengan apa yg telah Allah Swt berikan kepada kt. Penuhi hati dg sifat ridha, buka mata bahwa masih bny orang diluar sana yg tidak lebih beruntung dari kita dalam hal rezeki. Jangan selalu memandang orang yg berada diatas kita disertai iri dan dengki. Perlu juga utk memandang orang yg berada diatas kita tetapi sebagai motivasi diri kita utk lebih sukses dalam meraih kehidupan ini. Tetapi yg paling utama kita harus selalu bersyukur dengan apa yg telah Allah Swt berikan kpd kt.
8.    Jangan jadikan kondisi hidup yg kurang berpihak sbg alasan utk keluar dari jalur istiqamah. Setiap orang berhak berusaha menggapai derajat tertinggi dan martabat teratas dalam segala hal. Namun semangat tersebut jangan sampai mengeluarkan kita dari jalur keistiqamahan. Hal tersebut bs mjdikan petaka utk diri kita sendiri.
9.      Menjauhlah dari siapapun yg mendorong kita menuju selain jalan istiqamah. Walaupun secara tidak langsung, kita bisa merasakan sendiri.
10.  Rajin bertobat dan berserah diri kpda Allah Swt.
Itulah 10 hal yg Insya Allah jika kita bisa selalu menjaga dg sebaik-baiknya, istiqamah akan selalu bisa kita iringi di setiap langkah kehidupan ini.
Buah terbesar dan terindah dari istiqamah adalah sa’adah (kebahagiaan), bahagia dunia dan akhirat. Semoga kita senantiasa berada di jalan istiqamah.
Wallahu a’lam bish shawabi.

Referensi: Buku “Renungan Harian Seorang Muslim”, Dr.Abad Badruzaman, Lc., M.Ag.

No comments: