navigasi

Thursday, October 19, 2017

Cerita Pengalaman dan Tahapan Pelaksanaan Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)

 
Tahapan seleksi CPNS di Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional(Kementerian ATR/ BPN) terdiri dari 3 tahapan yaitu Seleksi Administrasi, Seleksi Kompetensi Dasar (SKD), dan Seleksi Kompetensi Bidang (SKB). Alhamdulillah pengumuman administrasi tanggal 30 September 2017 lolos, kemudian informasi pengumuman SKD keluar tanggal 10 Oktober 2017. Dimana q memilih lokasi ujian di Yogyakarta sehingga sesuai jadwal pelaksanaan SKD tanggal 19 Oktober 2017, q di sesi 4 pukul 14.00 – 15.30.
(Nama Peserta SKD beserta Informasi Waktu Ujian)
(Informasi Jadwal dan Tahapan Seleksi Awal sebelum Perubahan)
The power of kepepet itulah masalah utama yang seakan sudah membudaya di masyarakat Indonesia, termasuk q. Walau sudah mulai nyicil belajar sejak bulan Agustus 2017, namun 17 dan 18 Oktober 2017 q, sidig, dan arga baru benar-benar full dan fokus untuk belajar tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). 17 Oktober malam pukul 20.00-23.00 dikos q (setelah itu kita nyusu segar di jl.kolombo) dan 18 Oktober di perpus pusat UGM ruang diskusi lt.3 dari pukul 8.00 hingga sore hari, malamnya kami belajar sendiri-sendiri. Merasa masih banyak yang perlu dipelajari q memutuskan untuk terus belajar hingga akan memasuki ruang ujian tanggal 19 Oktober pukul 14.00.

Malam hari sebelum ujian q tidur hanya pukul 22.00 – 00.15, langsung shalat tahajud, shalat hajat, shalat witir dan tilawah Qur’an hingga pukul 1.00. Kemudian q belajar hanya sampai pukul 1.45 untuk menonton Chelsea vs Roma dan Muenchen vs Celtic (wah sempet2nya ya nonton tim kesayangan, kalau ini jangan ditiru ya pren..). Pukul 3.45 shalat qabliyah subuh, dilanjut shalat subuh berjamaah di Masjid dan tilawah Qur’an. Pukul 7.30 menyempatkan untuk shalat Dhuha dan shalat hajat. Baru kembali belajar pukul 8.00 hingga masuk waktu Dhuhur.
Nah, q baru berangkat ke tempat ujian pukul 13.00 (padahal belum tahu lokasi ujian Prima SR hotel, hanya mengandalkan maps), ternyata jalanan agak padat sehingga sedikit khawatir terlambat dan harus ngebut. Alhamdulillah sampai lokasi ujian pukul 13.20, q harus cari tahu mekanisme ujian (semua barang harus ditaruh tempat penitipan barang kecuali KTP dan kartu ujian, selanjutnya dilakukan verifikasi). Q tidak langsung masuk karena sedikit review materi dulu (lebih baik setelah sampai lokasi ujian tidak usah buka buku lagi, yakinlah dengan ilmu yang sudah dipelajari), namun rombongan sesi 3 ternyata sudah pada keluar dan ngantri ambil tas (q ikut ngantri akan nitip tas dibelakang rombongan sesi 3, untung ada mas yang baik memberi tahu dari belakang bahwa q salah tempat karena itu untuk sesi 1, 3, 5).
Saat verifikasi pertama untuk absensi petugas bilang,”wah mepet banget mas!”. Lanjut verifikasi kedua untuk pengambilan pin ujian dan cek barang bawaan dimana yang dibawa masuk ke ruang ujian hanya kartu peserta dan KTP (Disini q harus balik ke verifikator pertama karena kartu ujian harusnya satu ditinggal untuk panitia namun q dibawa semua). Hanya menunggu sekitar 5 menit q sudah masuk ke ruang ujian (Dalam satu ruangan menampung kurang lebih 500, seisi ruangan tersebut memiliki tipe soal yang berbeda-beda, so fokuslah pada diri sendiri), q memilih tempat paling depan dan tengah agar tidak banyak terpengaruh peserta lain disekitar.
Saat ujian q tidak bisa terlalu fokus & seakan ilmu yang dipelajari banyak yang hilang. Tes Karakteristik Pribadi (TKP) yang q prediksi sangat mudah, namun dilogika terasa sangat sulit karena jawaban  hampir benar semua dan q tidak pernah latihan soal TKP (Jangan remehkan soal TKP, tetap alokasikan waktu untuk latihan soal ini). Mungkin hal ini dikarenakan terlalu mepet waktu ke lokasi ujian dan sebelum ujian masih belajar sehingga timbul pikiran “wah ternyata q masih banyak yang belum dipelajari, nanti bisa ngerjain g ya, sehingga timbul kekhawatiran berlebih”. Saat ujian tersebut rasa pesimisme muncul dalam benak q “bisa lulus g ya???”, karena TWK yang yakin 100% hanya sekitar 10 soal, lainnya agak ragu. Akhirnya q memutuskan di 5 menit tersisa untuk mengarang jawaban, tangan ini seakan bergerak sendiri untuk menjawab soal2 yang belum dijawab. Untuk mengarang pun waktu yang dibutuhkan hampir tidak cukup karena banyak soal yang belum dijawab dan tentunya rasa cemas yang berlebih. 15 detik tersisa jantung berdetak sangat kencang seakan ada sesuatu yang akan keluar dari dada ini. Hingga detik terakhir q sudah pasrah apapun hasilnya dan Alhamdulillah q lolos passing grade dengan total skor 321 (85 TWK, 80 TIU, 156 TKP). Walau mepet dan belum tentu lulus di tahap TKB, namun q tetap besyukur atas pertolongan Allah Swt karena setelah q cek jawaban yang q yakin benar malah ada yang salah. Selanjutnya hanya bisa bertawakal semoga Allah Swt meridhoi hamba-Nya ini untuk diterima sebagai PNS BPN 2017.
Malam harinya q melampiaskan dengan bermain minton, namun baru bermain 3 set q terkena cedera angkle sehingga harus pulang duluan pukul 22.00, karena sudah larut malam kebetulan tidak ada ahli pijat yang masih buka dan q sedikit menyepelekan “ah paling besok sembuh”. Pagi harinya tanggal 20 Oktober ternyata semakin membesar dan sakit hingga sulit untuk jalan, lalu q putuskan untuk pijat ke Bang Udin diantar mas sidig pukul 8.30. Ternyata masih tutup, baru buka pukul 11.30. Akhirnya q ke kos Arga dahulu disana q diyakinkan pak Kos Arga untuk ke rumah sakit aja barangkali bukan urat yang bermasalah namun tulangnya karena kaki yang membengkak cukup besar. Q diantar Arga pukul 9.30 ke RS. Condong Catur (Concat) namun disana alat ronsen rusak jadi disuruh ke RS Hermina. Sampai Hermina langsung dicek kondisi dahulu, selanjutnya daftar umum atau BPJS, bisa pakai BPJS jika dokter menyatakan dalam kondisi emergency, dilanjut dilakukan ronsen. Alhamdulillah tulang aman, hanya jaringan otot yang menyebabkan abuh, kaki diperban agar tidak gerak dan diberi obat. Alhamdulillah jumat, sabtu, minggu, dan senin hanya bisa beristirahat di kamar kos, selasa 24 Oktober sudah bisa beraktifitas kembali.
Singkatnya tahapan pelaksanaan tes SKD sebagai berikut (Sesi 4, pukul 14.00-15.30) :
1.    Seluruh barang bawaan ditaruh di tempat penitipan yang sudah disediakan panitia kecuali kartu peserta ujian dan KTP (Jam tangan, ballpoint atau pensil pun g boleh dibawa).
2.     Pukul 13.00 sudah mulai proses verifikasi berkas ujian dan absensi (Disini antri lumayan karena peserta tes banyak, saat itu terletak di samping gedung mungkin tiap lokasi ujian beda)
3.    Menuju depan ruang ujian untuk pemeriksaan barang bawaan (barangkali ada yang masih bandel nilep sesuatu) dan pengambilan PIN CAT (panitia menuliskan di kartu peserta ujian)
4.  Duduk di depan ruang ujian menunggu masuk sekaligus disana disediakan LCD tata cara pelaksanaan CAT (jadi bisa memudahkan kita walau nanti dijelaskan lagi).
5.      Pukul 13.45 disuruh masuk ruang ujian, tempat bebas yang penting sesuai kode ujian yang sudah dijelaskan panitia.
6.   Setelah semua duduk, panitia menjelaskan tata cara pelaksanaa ujian dengan CAT (pengisian nama, PIN, cara menjawab, dll).
7.      Pukul 14.00 dimulai ujian hingga pukul 15.30.
8.      Setelah selesai mengerjakan nilai langsung muncul di layar monitor disertai keterangan “Selamat anda lulus passing grade atau gagal” dan nilai peserta secara keseluruhan dimunculkan di LCD depan gedung ujian atau dicetak dan ditempel di papan pengumuman.
Itulah sedikit sharing proses SKD yang telah q lalui. Ada baiknya dan mungkin banyak buruknya, semoga kawan-kawan bisa mengambil pelajaran dan manfaat dari cerita ini. Berdasarkan pengamalan tersebut q dapatkan evaluasi yang menurut q jika mengaplikasikannya dengan baik bisa memperoleh hasil SKD yang jauh lebih maksimal. KLIK Cara untuk mendapat hasil maksimal dalam Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) menggunakan Computer Asisted Test (CAT) pada SeleksiCalon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).

No comments: