navigasi

Thursday, January 16, 2014

CARA MERAIH SUKSES DENGAN MAN JADDA WAJADA, SIAPA YANG BERSUNGGUH-SUNGGUH MAKA AKAN BERHASIL


27 mei 1453, dalam tahajudnya, teringat sabda Rasulullah Saw di pikiran seorang pemuda,
“Akan ditaklukkan konstantinopel, sebaik-baiknya panglima adalah panglima penakluknya, sebaik-baiknya pasukan adalah pasukan penakluknya”. (H.R. Ahmad)
            800 tahun sudah Rasulullah Saw mengatakan sabdanya, generasi demi generasi berusaha menaklukkan konstantinopel namun belum berhasil, mulai timbul keraguan akan sabda Rasulullah Saw,
            Hingga sang pemuda tersebut meminta pada seluruh pasukannya untuk selalu bermohon kepada Allah Swt, terus membaca AL-Qur’an, sholat sunah ditegakkan, berpuasa karena Allah Swt,
29 mei 1453, dia usahakan segala cara, semua inovasi dilakukan untuk menaklukkan konstantinopel, seandainya konstantinopel bisa ditaklukkan maka sabda Rasulullah Saw adalah benar, tetapi jika kita tidak bisa menaklukkannya maka lebih baik saya dikubur didalam pasir bebatuan yang ada disana karena tidak bisa menjadi pemimpin sebaik-baiknya pasukan, dia mewajibkan setiap pasukan untuk mengerahkan semua tenaga dan semua karena Allah Swt,
            Pada akhirnya kota ini berhasil ditaklukan dibawah Seorang Pemuda saleh berusia 21 tahun yaitu Sultan Muhammad Al Fatih (30 Maret 1432 – 3 Mei 1481) yang membuat dunia terkagum oleh kepimpinannya, serta taktik dan strategi peperangannya, itulah bagian dari Man Jadda Wajada.

Man Jadda Wajada, yang artinya siapa yang bersungguh-sungguh maka dia akan berhasil, menjadi apa yang dia inginkan”.
Rasanya masuk ke seluruh urat nadi semangat Man Jadda Wajada,
“Melebihkan usahanya diatas rata-rata orang lain, kita tidak membatasi diri, segala sesuatu karena Allah Swt”.

“Indikator kesungguhan, sampai habis semua usaha, semakin banyak usaha yang keluar, semakin banyak balasan dari Allah Swt”.



“Keberhasilan usaha pasti ada jarak, jarak bisa detik atau puluhan tahun, jarak harus diisi dengan usaha, sabar yang aktif, terakhir ditutup dengan husnudzan kepada Allah Swt, itu yang mengalahkan segalanya”
Sampai batas mana usaha menentukan, ini sudah sesuai passion kita atau tidak???
“Sesuatu yang kita mulai, usahakan selesai satu episode, berjalan sampai batas, berkayuh sampai pulau, going the extra miles, orang berhenti sampai menit 10 kita teruskan, hingga kita mencapai batas usaha, jangan cepat menyerah, batasnya dimana, temukan hal tersebut”

Kenyataan tidak seperti yang diharapkan???
“Ketika sudah berusaha tapi tidak berhasil, tinggal 2 pilihan mencoba atau menyerah, maka kita harus tetap mencoba, dan diiringi dengan man shabara zhafira yang artinya barang siapa bersabar akan beruntung”

“Tidak ada namanya gagal, setiap usaha pasti ada hikmahnya, seperti tidak ada energy yang hilang, energy hanya berubah dalam bentuk lainnya, ketika gagal maka kita menemukan jalan dimana kita tidak cocok untuk hal tersebut, dan menemukan jalan baru menuju kesuksesan”.


Ngomong-ngomong tentang pesantren,
“Pesantren tidak hanya belajar agama, tetapi Belajar hidup, tahu kita siapa, dan kemana kita selanjutnya”

Untuk istiqomah berusaha tetapi tidak meninggalkan keimanan bagaimana???
“Yang terpenting diawali oleh niat sebuah tujuan yang jelas, bukan karena ikut-ikutan”
“Dimulai dari ragu-ragu lama kelamaan akan menjadi yakin, pura-pura yakin tidak apa, lama-lama akan benar-benar yakin, terkadang untuk yakin harus dipaksa”

Jika gagal terus bagaimana???
1. Usaha sudah sepenuhnya
2. Niat udah sebaik-baiknya
3. Sabar sudah luar biasa..
4. Doa sudah semaksimal mungkin.
5. Husnudzan adalah kuncinya.
“Jika hal tersebut sudah dilakukan tetapi belum berhasil mungkin inilah titik batas kita untuk mencoba lainnya, bahwa ini tidak sesuai dengan kita”.
“Kalau gagal terus, sebenarnya tidak ada kata gagal, yang ada adalah kita berhasil untuk menemukan sesuatu, datanglah ahlinya coba bertanya, orang lain bisa kita pasti bisa”.

Gimana untuk mencapai cita-cita???
1. Bermimpian setinggi-tingginya, jangan remehkan impian karena Allah Swt maha mendengar.
2. Rule model (jangan kagumi keberhasilannya tetapi ikuti prosesnya)
3. Bela impian dengan semangat, keikhlasan, Man Jadda Wajada.
4. Man shobaro zhofira (Siapa bersabar, dia akan beruntung)
5. Man sara’ala ad-darbi washala (siapa yang berjalan dijalanNya maka akan sampai, inilah tentang konsistensi)


“Khoirunnas anfa’uhum linnas (sebaik-baiknya manusia adalah yang bisa memberi manfaat untuk orang lain)”. (H.R Bukhari)

Kutipan Inspirasi Iman [25-04-2013] Ustadz Felix Siauw dan Ahmad Fuadi (Penulis Novel Best Seller Negeri 5 menara) 

No comments: