Sistem adalah
sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai
suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi
untuk mencapai suatu tujuan (Hartono,2000).
Sistem
Informasi Geografis (bahasa Inggris : Geographic Information System
disingkat GIS) adalah system informasi khusus yang mengelola data yang memiliki
informasi spasial (bereferensi keruangan). Komponen-komponen pendukung SIG
terdiri dari lima komponen yang bekerja secara terintegrasi yaitu perangkat
keras (hardware), perangkat lunak (software), data, manusia, dan metode.
1. Perangkat Keras (hardware)
Perangkat keras SIG adalah
perangkat-perangkat fisik yang merupakan bagian dari system komputer yang
mendukung analisis goegrafi dan pemetaan. Perangkat keras SIG mempunyai kemampuan
untuk menyajikan citra dengan resolusi dan kecepatan yang tinggi serta
mendukung operasio basis data dengan volume data yang besar secara cepat.
Perangkat keras SIG terdiri dari beberapa bagian untuk menginput data, mengolah
data, dan mencetak hasil proses. Berikut ini pembagian berdasarkan proses :
a. Input data
: mouse, digitizer, scanner
b. Olah data
: harddisk, processor, RAM, VGA Card
c. Output data
: plotter, printer, screening.
2. Perangkat Lunak (software)
Perangkat lunak digunakan untuk
melakukan proses menyimpan, menganalisa, memvisualkan data-data baik data
spasial maupun non-spasial. Perangkat lunak yang harus terdapat dalam komponen
software SIG adalah :
a.
Alat untuk memasukkan dan memanipulasi data SIG
b.
Data Base Management System (DBMS)
c.
Alat untuk menganalisa data-data
d.
Alat untuk menampilkan data dan hasil analisa
3. Data
Pada prinsipnya terdapat dua jenis
data untuk mendukung SIG yaitu :
a.
Data Spasial adalah gambaran nyata
suatu wilayah yang terdapat di permukaan bumi. Umumnya direpresentasikan berupa
grafik, peta, gambar dengan format digital dan disimpan dalam bentuk koordinat
x,y (vektor) atau dalam bentuk image (raster) yang memiliki nilai tertentu.
b.
Data non spasial (atribut) adalah
data berbentuk tabel dimana tabel tersebut berisi informasi- informasi yang
dimiliki oleh obyek dalam data spasial. Data tersebut berbentuk data tabular
yang saling terintegrasi dengan data spasial yang ada.
4. Manusia
Manusia merupakan inti elemen dari
SIG karena manusia adalah perencana dan pengguna dari SIG. Pengguna SIG
mempunyai tingkatan seperti pada sistem informasi lainnya, dari tingkat spesialis
teknis yang mendesain dan mengelola sistem sampai pada pengguna yang menggunakan
SIG untuk membantu pekerjaannya sehari-hari.
5. Metode
Metode yang digunakan dalam SIG akan
berbeda untuk setiap permasalahan. SIG yang baik tergantung pada aspek desain
dan aspek real nya. Pada dasarnya pada SIG terdapat enam proses yaitu:
a. Input Data
Proses input
data digunakan untuk menginputkan data spasial dan data non-spasial. Data spasial
biasanya berupa peta analog. Untuk SIG harus menggunakan peta digital sehingga
peta analog tersebut harus dikonversi ke dalam bentuk peta digital dengan
menggunakan alat digitizer. Selain proses digitasi dapat juga dilakukan proses
overlay dengan melakukan proses scanning pada peta analog.
b. Manipulasi Data.
Tipe data yang diperlukan oleh suatu
bagian SIG mungkin perlu dimanipulasi agar sesuai dengan sistem yang
dipergunakan. Oleh karena itu SIG mampu melakukan fungsi edit baik untuk data spasial
maupun non-spasial.
c. Manajemen Data.
Setelah data spasial dimasukkan maka
proses selanjutnya adalah pengolahan data non-spasial. Pengolahan data
non-spasial meliputi penggunaan DBMS untuk menyimpan data yang memiliki ukuran
besar.
d. Query dan Analisis.
Query adalah proses analisis yang
dilakukan secara tabular. Secara fundamental SIG dapat melakukan dua jenis
analisis, yaitu:
1. Analisis Proximity
Analisis
Proximity merupakan analisis geografi yang berbasis pada jarak antar layer.
SIGmenggunakan proses buffering (membangun lapisan pendukung di sekitar layer
dalam jarak tertentu) untuk menentukan dekatnya hubungan antar sifat bagian
yang ada.
2. Analisis Overlay
Overlay
merupakan proses penyatuan data dari lapisan layer yang berbeda. Secara
sederhanaoverlay disebut sebagai operasi visual yang membutuhkan lebih dari
satu layer untuk digabungkan secara fisik.
g. Visualisasi.
Untuk beberapa tipe operasi geografis,
hasil akhir terbaik diwujudkan dalam peta atau grafik.Peta sangatlah efektif
untuk menyimpan dan memberikan informasi geografis.
Sistem Informasi Geografis istilah
ini digunakan karena Geographic Information System dibangun berdasarkan pada “geografi”
atau “geografis” atau “spasial”. Objek ini mengarah pada spesifikasi lokasi
dalam suatu space sesuai dengan kenyataanya di bumi. Objek bisa berupa fisik, budaya
atau ekonomi alamiah. Penampakan tersebut ditampilkan pada susatu peta untuk
memeberikan representatif dari spasial suatu objek sesuai dengan kenyataannya
di bumi Simbol, warna, dan gaya garis digunakan untuk mewakili setiap spasial
yang berada pada petadua dimensi. Salah
satu kemampuan Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah mengolah data spasial
dan menyajikannya sebagai informasi spasial
Subsistem Sistem Informasi
Geografis
a. Data Input
Subsistem
ini bertugas untuk mengumpulkan data dan mempersiapkan data spasial dan atribut
dari berbagai sumber dan bertanggung jawab dalam mengkonversi atau
mentransfortasikan format-format data-data aslinya kedalam format yang dapat
digunakan oleh GIS.
b. Data output
Subsistem
ini menampilkan atau menghasilkan keluaran seluruh atau sebagian basis data
baik dalam bentuk softcopy maupun bentuk hardcopy seperti:tabel, grafik dan
peta.
c. Data Management
Subsistem
ini mengorganisasikan baik data spasial maupun data atribut ke dalam sebuah
basis data sedemikian rupa sehingga mudah dipanggil, diupdate dan diedit.
d. Data Manipulation dan Analysis
Subsistem
ini menentukan informasi-informasi yang dapat dihasilkan oleh GIS dan melakukan
manipulasi serta pemodelan data untuk menghasilkan informasi yang diharapkan.
No comments:
Post a Comment